The Exorcist menjadi film horror pertama yang berhasil masuk di nominasi Academy Awards kategori film terbaik dan telah memenangi 2 kategorinya. Ide dari penulisan buku The Exorcist sendiri terinspirasi dari kisah nyata yang terjadi tahun 1949, di mana subjek utama seorang gadis berusia 12 tahun yang kerasukan makhluk halus dan ditangani oleh 2 orang pendeta.
Dokter awalnya mendiagnosis bahwa Regan mengalami neurological disorder. Tapi kemudian ibunya menyangkal hal tersebut, karena Regan lebih menunjukkan bahwa psikologinya yang terganggu, salah satunya adalah dengan berkata-kata kotor. Yang lebih mengejutkannya lagi, sutradara sekaligus teman dari Chris, Burke Dennings (Jack MacGowran) tewas dari kamar tempat Regan berada. Hal tersebut kemudian menarik perhatian seorang letnan detektif Kinderman (Lee J. Cobb) untuk menyelidiki kematian Burke yang tidak wajar tersebut. Atas berbagai saran, Chris pun meminta bantuan pastor Damien (Jason Miller) untuk membantu menyembuhkan Regan dengan cara supranatural.
Bisa dibilang, The Exorcist merupakan yang paling original dari semua film horror bertemakan exorcism atau demonic possession. Sebenarnya, saya sendiri kurang begitu tertarik dengan berbagai macam film horror yang kembali memasang tema exorcism sebagai jualan utamanya. Tapi dengan melihat antusiasme pada The Exorcist yang begitu terkenal dan cukup klasik tersebut, saya rasa tidak salah pula menjatuhkan keinginan untuk menonton film ini.
Film yang selalu masuk dalam daftar scariest movie all of time ini memang memberikan pembuktiannya bahwa film ini memang benar-benar menyeramkan. Salah satu faktor kunci yang menjadikan The Exorcist begitu menyeramkannya tentu saja terletak pada pencampuran akan fakta-fakta mengenai demonic possession yang benar-benar pernah terjadi puluhan tahun sebelumnya.
Faktor lain yang menjadi penunjang begitu superb-nya The Exorcist adalah pada SFX make-up artist dan sound mixing-nya yang mampu menciptakan ambience dan scream yang begitu seram. Spesial efek lainnya seperti ketika Regan berjalan merangkak di tangga secara terbalik atau kepala yang tiba-tiba memutar 1800 juga memberikan efek keterkejutan yang amat sangat.
Baca Juga : The Mist, Film Horror Yang Plot Twist Banget, Ending Nya Bikin Nyesek, Yuk Tonton Disini
Di balik semua spesial efek tersebut, The Exorcist dibangun pula dengan beberapa unsur misteri di dalamnya, sehingga tidak hanya kesan seram saja yang ditampilkan, melainkan juga penuh dengan teka-teki. Penambahan karakter berupa seorang detektif di sini, semakin menekankan bahwa The Exorcist tidak hanya bermain di sisi seramnya film horror saja, tapi juga sudah seperti film crime. Hanya saja masih tetap bahwa pelakunya merupakan makhluk tak kasat mata.
Pada menit-menit awal, The Exorcist berjalan cukup pelan. Penonton mungkin akan cukup penasaran di bagian awalnya yang begitu samar-samar dalam menampilkan kesan mistisnya. Penonton juga akan banyak berspekulasi mengenai apa yang menimpa Regan merupakan penyakit yang bersifat ilmiah ataukah benar-benar ada kekuatan supranatural di baliknya. Tapi sedikit demi sedikit, tabir misteri mengenai apa yang menimpa Regan akhirnya terbuka dan sensasi sesungguhnya dari film horrormenunggu di depan.
The Exorcist rupanya juga tidak lepas dari kontroversi. Terutama pada castnya, Linda Blair, yang ketika itu masih anak-anak dan harus mengucapkan kata-kata vulgar demi tuntutannya dalam akting di film tersebut. Linda Blair sendiri mengaku bahwa ia tidak mengerti setiap kata-kata vulgar yang diucapkannya ketika berperan sebagai Regan itu. Terlepas dari kontroversinya, The Exorcist merupakan salah satu film horrorterbaik yang pernah saya tonton dan menjadikannya paling orijinal dari semua film horror bertemakan exorcism yang pernah dibuat.
Cerita berawal dari pastor Merrin (Max von Sydow) yang melakukan penggalian artefak kuno di daerah Nineveh, Irak. Dalam penggalian tersebut, ia berhasil menemukan patung-patung kuno iblis Pazuzu dari mitologi Babilonia, wujud dari iblis yang sebelumnya pernah ia kalahkan. Sementara itu, di Georgetown, seorang aktris terkenal bernama Chris MacNeil (Ellen Burstyn) harus menghadapi kenyataan bahwa putri semata wayangnya, Regan (Linda Blair) mengalami kejadian-kejadian aneh yang tidak bisa dijelaskan nalar.
Baca Juga : Review Film The Sixth Sense, Film Horor Psikologi Yang Di Sertai Plot Twist, Seru Looh
Baca Juga : Review Film The Sixth Sense, Film Horor Psikologi Yang Di Sertai Plot Twist, Seru Looh
Dokter awalnya mendiagnosis bahwa Regan mengalami neurological disorder. Tapi kemudian ibunya menyangkal hal tersebut, karena Regan lebih menunjukkan bahwa psikologinya yang terganggu, salah satunya adalah dengan berkata-kata kotor. Yang lebih mengejutkannya lagi, sutradara sekaligus teman dari Chris, Burke Dennings (Jack MacGowran) tewas dari kamar tempat Regan berada. Hal tersebut kemudian menarik perhatian seorang letnan detektif Kinderman (Lee J. Cobb) untuk menyelidiki kematian Burke yang tidak wajar tersebut. Atas berbagai saran, Chris pun meminta bantuan pastor Damien (Jason Miller) untuk membantu menyembuhkan Regan dengan cara supranatural.
Bisa dibilang, The Exorcist merupakan yang paling original dari semua film horror bertemakan exorcism atau demonic possession. Sebenarnya, saya sendiri kurang begitu tertarik dengan berbagai macam film horror yang kembali memasang tema exorcism sebagai jualan utamanya. Tapi dengan melihat antusiasme pada The Exorcist yang begitu terkenal dan cukup klasik tersebut, saya rasa tidak salah pula menjatuhkan keinginan untuk menonton film ini.
Film yang selalu masuk dalam daftar scariest movie all of time ini memang memberikan pembuktiannya bahwa film ini memang benar-benar menyeramkan. Salah satu faktor kunci yang menjadikan The Exorcist begitu menyeramkannya tentu saja terletak pada pencampuran akan fakta-fakta mengenai demonic possession yang benar-benar pernah terjadi puluhan tahun sebelumnya.
Faktor lain yang menjadi penunjang begitu superb-nya The Exorcist adalah pada SFX make-up artist dan sound mixing-nya yang mampu menciptakan ambience dan scream yang begitu seram. Spesial efek lainnya seperti ketika Regan berjalan merangkak di tangga secara terbalik atau kepala yang tiba-tiba memutar 1800 juga memberikan efek keterkejutan yang amat sangat.
Baca Juga : The Mist, Film Horror Yang Plot Twist Banget, Ending Nya Bikin Nyesek, Yuk Tonton Disini
Di balik semua spesial efek tersebut, The Exorcist dibangun pula dengan beberapa unsur misteri di dalamnya, sehingga tidak hanya kesan seram saja yang ditampilkan, melainkan juga penuh dengan teka-teki. Penambahan karakter berupa seorang detektif di sini, semakin menekankan bahwa The Exorcist tidak hanya bermain di sisi seramnya film horror saja, tapi juga sudah seperti film crime. Hanya saja masih tetap bahwa pelakunya merupakan makhluk tak kasat mata.
Cuplikan seram film The Exorcist
Pada menit-menit awal, The Exorcist berjalan cukup pelan. Penonton mungkin akan cukup penasaran di bagian awalnya yang begitu samar-samar dalam menampilkan kesan mistisnya. Penonton juga akan banyak berspekulasi mengenai apa yang menimpa Regan merupakan penyakit yang bersifat ilmiah ataukah benar-benar ada kekuatan supranatural di baliknya. Tapi sedikit demi sedikit, tabir misteri mengenai apa yang menimpa Regan akhirnya terbuka dan sensasi sesungguhnya dari film horrormenunggu di depan.
The Exorcist rupanya juga tidak lepas dari kontroversi. Terutama pada castnya, Linda Blair, yang ketika itu masih anak-anak dan harus mengucapkan kata-kata vulgar demi tuntutannya dalam akting di film tersebut. Linda Blair sendiri mengaku bahwa ia tidak mengerti setiap kata-kata vulgar yang diucapkannya ketika berperan sebagai Regan itu. Terlepas dari kontroversinya, The Exorcist merupakan salah satu film horrorterbaik yang pernah saya tonton dan menjadikannya paling orijinal dari semua film horror bertemakan exorcism yang pernah dibuat.
0 Comments